Langsung ke konten utama

[J5] Pengalaman Tes SHL dan Wawancara MDP – BCA

Bagi yang membutuhkan prolog, bisa baca dulu di [J0] Prolog, Sebagai Jobseeker ya! Sejak dulu, sebenarnya aku ingin kerja di bank. Entah kapan keinginan itu muncul, mungkin saat kuliah, atau saat mas pacar sudah kerja di bank ya, tepatnya aku lupa. Sedikit banyak aku bahagia karena bank menerima semua jurusan, entah yang sesuai jurusan atau pun yang salah jurusan.

Disclaimer: cerita ini lebih panjang dari biasanya!

Pilihan pertamaku jatuh kepada BCA. Aku mencari informasi tentang program apa saja untuk fresh graduate di BCA, dan tentu saja, BCA menerima semua jurusan di program Management Development Program (MDP). Aku gabung grup Telegram MDP BCA dan ternyata seleksinya susah banget. Cukup menantang karena tidak sedikit yang gagal saat seleksi administrasi. Aku mempersiapkan CV semaksimal mungkin, uhuk, berapa kali aku revisi CV hasil saran sana sini, sudah tak terhitung (jujur saja, lebih banyak nama file REVISI CV dibandingkan REVISI SKRIPSI).

Aku juga jadi tahu tahapan dari MDP, yaitu Seleksi Administrasi, SHL, Wawancara HR, FGD, Test Offline dan Wawancara Psikolog, Verifikasi SHL, MCU, Offering. Syuutt, carilah tentang SHL. Ternyata SHL juga digunakan di seleksi Bank Mandiri dan mas pacar lolos SHL ODP IT. Aku belajar SHL dari banyak sumber, ada websitenya langsung dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, soal-soal di Grup Telegram, baca-baca di website random, dan tanya temenku dari Teknik Sipil yang sudah tahap offering.

Aku mempersiapkan belajar SHL selama dua minggu. Anyway, sedikit spoiler untuk SHL bagi yang malas mencari informasi. Jadi, SHL tuh seperti psikotes biasa, tapi levelnya jauh lebih tinggi, salah satu indikator adalah soalnya panjang, jawabannya jelimet, waktunya sedikit. SHL ada beberapa sub test, kalau di BCA menggunakan Verbal, Numerical, Logical, dan Personality.

Verbal Reasoning, nanti akan disajikan satu paragraf, kemudian di sampingnya akan diberikan pernyataan dengan jawaban: Benar, Salah, Tidak Tau. TIPS! Baca dulu pernyataannya, baru baca paragafnya. Pokoknya, jika pernyataannya benar-benar ada di paragraf, jawabannya adalah “Benar”, jika pernyataannya terbukti salah atau berlawanan dengan yang ada di paragraf, jawabannya “Salah”, dan jika tidak terbukti atau tidak disebutkan di paragaf, jawabannya “Tidak tahu.” Kecepatan membaca skimming sangat diperlukan dan aku sangat terbantu dengan kemampuanku itu.

Numerical Reasoning, adalah soal cerita matematika logika. Akan disajikan soal cerita, bisa berbentuk paragraf, tabel, atau grafik, dan diberikan pertanyaan. Ada 18 soal, dengan waktu 20an menit. Jadi satu soal tuh nggak sampai 2 menit untuk mengerjakan. TIPS! Baca pertanyaan dulu, baru baca soal/grafik/tabel sambil dicoret-coret, usahakan sekali baca saja. Jujur saja, ini bagian paling sulit bagiku.

Logical Reasoning, adalah soal yang menggunakan logika gambar. Yap, sama seperti psikotes lain. Aku paling lancar sih di bagian ini, saat latihan. Nggak ada tips untuk ini, kerjakan dengan teliti saja.

Personality test, adalah soal kepribadian, sama seperti psikotes lain kok. Jawab aja dengan jujur sesuai dengan diri kamu. Tips? Engga ada, jujur saja jawabnya, jangan bohong dan jangan dibuat-buat.

Nah, setelah dua minggu bersikutat dengan SHL, aku akhirnya memberanikan diri untuk mendaftar MDP BCA melalui Kalibrr, sekitar akhir November. Deg-degan banget sebenernya, takut nggak bisa, taku ditolak pas seleksi administrasi. Nggak lucu dong, baru daftar aja udah ditolak dan nggak bisa daftar selama dua tahun. Huhuhu. Seminggu berlalu, ada notif bahwa.. Aku lolos seleksi administrasi dan diundang untuk SHL!

Gilaa, saat itu saking senengnya, aku langsung loncat dan teriak. Hahaha. Akhirnya aku mengerjakan SHL di malam hari agar fokus, pintu aku tutup rapat agar tidak diganggu, dan berdoa agar aku tidak gagal di tahap ini. Ambis banget kan ya , bund. Logical reasoning, lancar jaya, tidak usah ditanya lah, lancar. Numerical Reasoning, dari 18 soal, aku tidak mengerjakan 1 soal dan 2 soal terakhir sudah ngasal jawabnya, terlalu mepet waktunya. Verbal reasoning, masih lancar lah, tapi juga nggak selesai semua. Personality test, lancar lah, kan jawab apa adanya seperti diri sendiri.

Selesai test, kepalaku langsung kemebul. Mantap sekali testnya. Sudah, ingat prinsip jobseeker: datang, kerjakan, lupakan. Berdoa agar tidak perlu nunggu dua tahun. Setelah itu, aku menunggu hasil SHL, yang katanya sih, lolos engga lolos tetap bakal dikabari. Seminggu kemudian aku dapat email, menyatakan bahwa aku LOLOS SHL dan diundang interview!

DAEBAK! Otakku bisa mengerjakan SHL!

Aku mempersiapkan interview dengan gooling dan tanya sana sini. Oke, aku sudah siap. Aku ingat sekali, saat itu aku interview hari Kamis, bersama Pak Riyanno. Coba deh kalian googling “Pak Riyanno BCA”, lumayan banyak testimoninya. Deg-degan banget interview kali ini!

Interview dimulai dengan sapaan Pak Riyanno yang ramah. Kemudian, dengan gaya khas Pak Riyanno, beliau bertanya tentang kuliah, kehidupan sehari-hari, kegiatan organisasi, dan kehidupan jobseeker. Jujur saja, ini interview paling enak selama aku jadi jobseeker. Cara Pak Riyanno dalam interview tuh seperti ajak aku cerita, menggunakan nama aku saja, dan aku pun rasanya engga seperti diwawancara, hanya seperti curhat kehidupan layaknya Bapak dan Anak. Serius, selesai wawancara, rasanya plong banget dan kepikiran, aku tadi cerita se-spontan itu, keren, nggak sadar juga sih diam-diam Pak Riyanno mendapatkan semua informasi yang beliau butuhkan dari interview sesi Bapak Anak. Pokoknya nih, setiap kamu menjawab, pasti akan digali lagi pertanyaan baru dari jawabanmu, jadi hati-hati dalam menjawab dan harus konsisten jawabannya.

Jam 21.00 WIB, aku mendapatkan e-mail dari BCA, bahwa… Aku tidak sesuai dengan program MDP, tetapi akan dialihkan ke program Relationship Officer (RO) dan menunggu kabar selanjutnya. Rasanya? Sakit, harapanku terhempas, dan harapanku separuh tersisa.