Langsung ke konten utama

[J15] Pengalaman Tes MT - PT Borwita

Hello! Kali ini aku akan kembali menceritakan pengalamanku test di PT Borwita. Aku melamar di posisi MT di Jobstreet. Tentu saja iseng karena semua jobseeker punya prinsip selama qualified kenapa nggak terobos terobos saja?

Aku ingat saat itu aku lagi ngepel, tiba-tiba HP bunyi telefon. Tentu saja refleks Jobseeker, siapa lagi yang akan menelfon jam kerja kalau nggak rekruter? Hahaha, harapannya sih gitu. Hasil ku ngepel sia-sia karena kotor lagi aku injak.

Aku dapat informasi untuk ikut psikotes offline di Bandung. Aku sedih, karena itu sangat jauh. Dan aku meminta jika ada rekrutmen di Yogyakarta dan sekitarnya bisa hubungi lagi. Setelah selesai telfon, aku terhenyak. Aku lupa PT Borwita ini perusahaan apaan. Dasar aku.

Beberapa hari setelahnya, aku dihubungi lagi karena ada test offline di Yogyakarta. Saat aku cek lokasinya, ternyata sangat dekat dengan UGM. Asik deh. Langsung caw aja sih. Memakan outfit formal dan high heels kesayangan, aku berangkat motoran ke lokasi. Sampai di lokasi cukup ramai. Ada sekitar 50an orang yang datang untuk test.

Tenang, sabar.

Ada KRAEPLIN PAULIN gais, tanganku pegel banget.

Psikotestnya standar juga, ada hitungan, angka, gambar, dan logika. Kayaknya psikotes itu-itu aja nggak sih? Namun, kok ya seringkali kita keteteran dalam mengerjakan? Test belangsung selama dua jam. Dilanjutkan dengan company profile dan penjelasan program.

Setelah itu aku sempat berbincang-bincang dengan peserta lain karena sempat janjian ketemu lewat telegram. Ada satu hal yang ku pelajari hari ini. Sebagai jobseeker, aku merasa banyak hal yang patut aku syukuri, apapun kondisinya. Contohnya, lokasi test saat ini ada di Yogyakarta, di mana aku kuliah dan nggembel selama 3,5 tahun di Yogyakarta, dekat dengan UGM, bisa ngelaju dari rumah, dan ada sarana transportasi yang memadai. Kenalan yang aku temui, ada yang rumahnya daerah Solo, ke Yogya berangkat malam hari sebelumnya menggunakan bis, harus nginep di kos temennya, dan harus balik lagi dengan bis ke daerah Solo. Sungguh aku tidak membayangkan jika aku harus ngebis.

Sekitar satu bulan kemudian, ada email dari rekrutmen jika aku tidak lolos psikotesnya. Baiklah.