Langsung ke konten utama

[J9] Pengalaman Wawancara Customer Relationship Officer – BCA

Sebelum membaca bagian ini, hendaknya kalian membaca bagian [J5]Pengalaman Tes SHL dan Wawancara MDP – BCA dulu yah. Kenapa harus dibaca sih, kan itu panjang banget. Ya karena saling berkaitan, nggak lucu tiba-tiba aku dapat interview CRO BCA.

Oke, sudah dibaca kan?

Sebulan setelah pengumuman pukul 21.00 WIB yang mempupuskan harapan, aku dapat pesan whatsapp dari HR Kanwil Semarang, untuk interview RO (yang setelah ini diganti menjadi CRO – Customer Relationship Officer). Asaku kembali melambung. Ada waktu satu minggu untuk persiapan.

Bersama Mas Pacar, aku belajar tentang Relationship Officer, tentang marketing, bagaimana pengalaman RO tuh, produk-produk apa saja yang diberikan oleh BCA melalui RO, dan hal lain yang terkait. Thank to Mas Pacar yang dengan sabar mengajari aku tentang Relationship Officer dan tentunya menjalin Relationship denganku ini. Halah apaan.

Interview dilakukan melalui video call whatsapp. Pertanyaan standar juga ternyata, tidak menyebut produk-produknya BCA ahhaha. Perkenalan diri, alasan kenapa ambil CRO, alasan kenapa ambil BCA, ngerti nggak CRO tuh ngapain aja, kenapa sih kamu ambil kimia dan U**, IPK berapa emang target atau nggak, kegiatan sehari-hari – kuliah – organisasi, daftar mana saja, kelebihan dan kekurangan, apa saja tantangan selama kuliah?

Interview ditutup dengan informasi bahwa program RO diganti menjadi Customer Relationship Officer dan informasi bahwa penempatan ada di Kanwil Semarang (Jawa Tengah dan Yogyakarta). Sudah seminggu tapi belum ada kabar gais.

Nah, seminggu lewat dikit, aku dapat email kalau.. Aku ditolak (lagi) oleh BCA untuk program CRO. Rasanya lebih sakit, aku nangis sejadi-jadinya gengs, HAHAHHA. Mas Pacar sampai bingung gimana cara nenanginnya dan sampai beliin cokelat buat nenangin aku. Asaku kembali hilang. Sampai kepikiran, kenapa sih CRO aja aku nggak tembus? Perasaan aku bisa dan pede banget pas interview. Kenapa aku nggak bisa tembus CRO? Ini gimana aku bakal dapat kerja kalau gini aja ga bisa? Sangat negative thinking ya.

Pun pada akhirnya, aku merelakan keinginanku untuk kerja di BCA, walau di email itu tersirat masih ada harapan untuk diproses di program lain, tapi tetap saja, aku sudah kehilangan harapan, untuk kedua kalinya.