Langsung ke konten utama

[J13] Pengalaman Wawancara Magang Bakti – BCA

Hulla! Posting kali ini masih berlanjut dengan kabar dari BCA. Tentu saja, sebelum melanjutkan membaca, kalian harus baca dulu post tentang MDP dan CRO BCA di [J9] Pengalaman Wawancara Customer Relationship Officer – BCA.

Dalam mengharapkan perbankan ini, aku sudah berada di titik sangat pasrah. Bagaimana tidak? Aku mendapatkan undangan dan tolakan dari MDP dan CRO. Satu jalur yang masih diharapkan adalah MAgang Bakti. Sesungguhnya, aku tidak terlalu berharap dengan ini, karena kualifikasinya minimum SMA.

Entah berapa lama dari rentang penolakan CRO, aku mendapat chat whatsapp tentang Magang Bakti. Well, aku sudah tidak excited. Malah sempat heran dan berpikir wah lu keren banget dah, udah ditolak MDP dan CRO, tapi datamu masih disimpan dan dialihkan ke Magang Bakti, really? Iya, aku sampai kepikiran seperti itu.

Akhirnya aku OK in aja, yaa maklum lah namanya juga jobseeker, semua kesempatan layak dicoba. Mubazir jika tidak dicoba. Aku isi beberapa form Magang Bakti. Lalu, aku menunggu lagi. Taddaaa, dapat lah jadwal wawancara.

Wawancara bersama Bapak Rekruter Kanwil di Semarang. Pertanyaan basic sih, seperti yang sebelumnya. Tentang kuliah, pengetahuan tetang Magang Bakti, dan berbagai alasan. Beberapa pertanyaan spesifik yang aku ingat adalah bagaimana jika kamu tidak ditempatkan di dekat domisili dan harus ngekos? Bagaimana jika kamu diterima?

FYI, dari informasi beliau, di Magang Bakti memang hanya kontrak satu tahun. Tentu saja diberi pelatihan dulu ya (bisa googling karena udah banyak informasi mengenai pelatihan di Magang Bakti). Ada uang Pendidikan juga, penempatan ada di Kanwil (tapi belum tentu di domisili). Aku bertanya, bagaimana peluang untuk menjadi karyawan tetap? Jawabannya kurang memuaskan.

Akhir dari wawancara aku diminta berdiri dan berjalan, menunjukkan postur tubuh, jadi gais, ketika wawancara harus pakai jas dan high heels. Sempat deg-degan juga karena badanku pendek dan gendut. Wawancara berlangung lewat video call whatsapp selama 30 menit. Selanjutnya? Aku menunggu.

Informasi selanjutnya datang entah berapa minggu setelah wawancara, aku pun lupa. TADAAA. Aku ada kesempatan untuk Medical Check Up!

Namun, aku sungguh tidak tau apa rencana Tuhan. Waktu aku MCU Magang Bakti di Solo bersamaan dengan MCU perusahaan sebelah di Yogyakarta. Beneran satu hari di waktu yang sama. Aku ingin membelah diri. Tuhan sepertinya berbisil inilah waktumu untuk membuat keputusan. Ya Tuhan, kenapa nggak diberi satu-satu aja sih? Ku ingin menangis sekaligus.

Aku bimbang, serius, aku bimbang. Rasanya serakah ingin mengambil keduanya. Namun, tidak bisa. Aku sampai curhat ke ketiga Mas dan temen yang kerja di BCA. Aku mempertimbangkan semuanya. Akhirnya aku memilih MCU di Yogyakarta, dan meminta reschedule untuk MCU Magang Bakti. Ok, diizinkan untuk reschedule MCU.

Waktu demi waktu berlalu, bahkan aku sudah melupakan BCA. Mencoba ikhlas. Sekitar satu bulan kemudian, aku mendapat email yang sama. UNDANGAN MEDICAL CHECK UP MAGANG BAKTI BCA.

Aku menangis. HAHHAHA. Serius, aku menangis saat dapat undangan MCU. Sudah menolakku dua kali, tiba-tiba dikejar lagi dua kali. Dengan berat hati aku pun menolaknya karena posisiku sudah    500an KM jauhnya dari Solo.

Sekitar dua minggu kemudian, tiba-tiba dapat email yang sama. Aku pun memberanikan diri mengkonfirmasi melalui email dan whatsapp. It’s over.

Aku menolak BCA tiga kali.

Really. Aku menolak BCA tiga kali.

Namun, apakah aku masih ada kesempatan dua tahun kemudian? Who’s knows.